Senin, 03 Agustus 2015

Kisah nyata




Keajaiban Sedekah Jumat Tukang Becak


Teladan Infak Abdurrahman bin Auf
Teladan Infak Abdurrahman bin AufSEDEKAH tidak harus berupa uang. Bisa juga dengan tenaga dan pikiran. Rasulullah Saw bersabda di hadapan para sahabat, “Setiap Muslim wajib bersedekah.” Para sahabat bertanya, “Bagaimana bila ia tidak mempunyai apa-apa untuk disedekahkan?”      http://i.picasion.com/pic80/aeaea411f87f39953fa43e1f699a3cbc.gif
Beliau Saw menjawab, “Hendaklah ia bekerja sehingga hasilnya dapat ia manfaatkan untuk dirinya dan dapat ia sedekahkan.” Sahabat kembali bertanya, “Bagaimana kalau ia tidak sanggup?” “Hendaklah ia membantu orang yang memerlukan bantuan,” jawab Beliau. (HR Bukhari).
Hadits tersebut diamalkan oleh seorang tukang becak di Klaten, Jawa Tengah. Ia sedekah tenaga dan fasilitas becak yang ia miliki, khususnya hari Jumat. (Baca juga: Keutamaan Sedekah Hari Jumat).
Seperti ditulis Muhsin Suny M dalam bukunya, Menjadi Kaya dengan Sedekah  (Era Intermedia, 2007), seorang tukang becak di Klaten, Jawa Tengah, Kasan, menggratiskan semua penumpangnya setiap hari Jum’at.
Suatu hari, seorang ibu kaya datang dari kota ke desa tempat Kasan tinggal. Tanpa menawar, si ibu langsung naik ke atas becaknya. Tiba di tujuan, si ibu bertanya, “Berapa ongkosnya ?”
Kasan menjawab, “Maaf, Bu. Bukannya saya menolak uang ibu, tapi saya sudah bertekad untuk bersedekah dengan cara menggratiskan biaya tarikan becak setiap hari Jum’at. Kebetulan hari ini Jum’at, jadi Ibu tidak perlu membayar ongkos becak saya.”
Tanpa menunggu tanya, Kasan berbalik mengayuh becaknya. Ia pergi. Sedang si ibu tinggal sendiri. Diam, seakan tak percaya. Namun kejadian yang baru sekejap berlalu itu seperti petir di siang hari yang menyambar kesadarannya. Maklum, selama ini si ibu memang tidak pernah bersedekah.
Merasa belum yakin, Jum’at berikutnya si Ibu kembali datang ke desa Kasan. Kali ini ia hanya ingin membuktikan kebenarannya “sedekah” si tukang becak tadi. Iapun sengaja menunjuk tempat yang lebih jauh. Dan ketika sampai, betul saja. Kasan mengungkapkan hal yang sama.
Si ibu yang makin penasaran, justru minta diantarkan ke rumah Kasan. Ia ingin sekali mengenal lebih dekat keluarganya. Dengan senang hati, Kasanpun mengayuh becaknya mengantarkan si ibu. Rumah Kasan sangat sederhana. Istrinya seorang yang berjilbab rapih, pertanda kalau ia seorang Muslimah yang shalihah. Dua orang anaknya masih duduk di bangku Sekolah Dasar.
Dalam keharuan dan kekagumannya terhadap keluarga Kasan, si ibu berkata, “Saya malu dengan Mas Kasan. Selama ini saya tidak pernah bertemu dengan orang yang luar biasa seperti Mas. Mas hidup sederhana bahkan kekurangan, sedangkan saya hidup berkecukupan, bahkan berlebih, tetapi saya tidak pernah mengeluarkan sedekah.
Maka dengan ini, izinkan saya untuk bersedekah atas hidayah Allah ini. Izinkan saya untuk mengajak Mas Kasan sekeluarga untuk naik haji tahun ini dengan keluarga saya.”
Masya Allah… Allahu Akbar! Demikianlah kisah nyata tentang fadilah (keutamaan), faidah (manfaat), dan keajaiban sedekah, khususnya sedekah di hari Jumat. Wallahu a’lam bish-shawabi.
ANDA MAU DAPATKAN TRANSFERAN Rp 200.000- 1JUTA SETIAP HARI
KLIK DI BAWAH INI 

sedekah membuat kita semakin kaya

apakah anda sudah sedekah...???

Keajaiban Sedekah, Kisah Nyata dari Yusuf Mansur

keajaiban-sedekah80x15.gif
Kisah Inspirasi tentang KEAJAIBAN SEDEKAH ini diambil dari kejadian yang terjadi di Jawa Tengah. Kala itu,  Sebuah pespa tengah di engkol oleh seorang laki-laki yang ia adalah pemiliknya. Telah lama di engkol, akan tetapi ternyata tidak menyala juga. Kontan saja ia berfikir  “Wah apa bensinya hasi ya..!”
Sebagaimana kebiasaan para pengendara motor,  ia pun mengecek isi bensin dan benar saja, ternyata bensinya memang mau habis. Setelah di coba kembali untuk distarter, ternyata bisa juga. Kemudian dalam hatinya ia bertanya, “Beli bensi yang duluan atau langsung ke pengajian ya…?” Jika isi bensin dulu, saya harus mutar balik, sedangkan pengajian udah dekat,” Sambil merenung ia berkata dalam hatinya.
 Di tengah kebungunganya, akhirnya ia arahkan vespanya ke arah pengajian. “Ah, nanti saja beli bensinnya setelah dari pengajian” Setelah sampai di pengajian, ia mendengarkan sang kiayi yang berceramah dengan seksama.  Ternyata di pengajian, sang kiayi kebetulan membahas tentang manfaat sedekah atau keajaiban sedekah bagi merek ayang berkenan untuk menyisihkan hartanya.
 “Harta tidak akan berkurang hanya karena sedekah, bahkan harta kita malah akan bertambah, bertambah, bertambah dan bertambah lagi,” Tutur Pak Kyai kepada para hadirin yang ada.
Setelah menerangkan tentang sedekah, Pak Kyai juga membahasa tentang keajaiban Sedekah dan keutamaannya, Ia pun mengajak para hadirin yang ada untuk ikut bersedekah.
Ketika yang lain dengan semangat memberikan uang sedekahnya, di sisi lain,  ternyata Si Bapak yang membahwa vespa tadi juga ingin ikut bersedekah. Akan tetapi uangnya hanya tinggal Rp. 1000 Rupian,
uang seribu rupian pada waktu si Bapak dulu cukup untuk membeli bensin ½ liter.
Dalam hatinya ada bisikan yang memberikan ketakutan kepada si Bapak apakah ia harus mendahulukan keyakinanya akan keajaiban sedekah yang ia dengar dari pak kyai atau motornya yang harus ia isi bensin,
 “Uang kamu buat beli bensin Bang..! Jika di gunakan buat sedekah, nanti buat beli bensin gak ada.
Kalo nanti motornya mogok gimana? Pastinya harus di dorong, udah malu, capek pula.
keajaiban-sedekah-3Setelah agak lama merenung dan ragu sebentar, akhirnya si Bapak meluruskan niatnya juga untuk bersedekah. Sebenarnya uang tadi sudah di cabut dari kantongnya. Kontan ia pun berkata,  “Nih uang udah keburu dicabut, masa sih dimasukkah lagi? Dorong motor juga gak bakal lama, lagian gak tiap hari ini, gak masalah lah!
Akhirnya pengajian yang menyinggung tentang keajaiban sedekah pun beres dan waktu pulang tiba serta si Bapak tadi pulang ke rumahnya. Waktu di perjalanan, Vespa yang ditunggainya berhenti sekitar dua Ratus meter dari tempat pengajian tadi. Ternyata, kekhawatirannya tadi terjadi juga. Bensin motor benar-benar habis.
Tuh kan..! Tadi juga sudah dibilangin, Jika saja tadi uangnya tidak dipake buat sedekah, Motor tidak usah kamu dorong karena uangnya bisa dipake buat beli bensin.”
ANDA MAU DAPATKAN TRANSFERAN Rp 200.000- 1JUTA SETIAP HARI
KLIK DI BAWAH INI 
Bisikan dari Syetan kembali terbersit dalam hati si Bapak, kali ini agar sibapak yang sudah bersedekah menyesali apa yang ia sedekahkan tadi. Akan tetapi, ternyata si Bapak tidak juga menggubris bisikan tersebut. Akhirnya ia bicara sendiri “Ah mungkin memang udah harus dorong.”
Walaupun begitu, terlihat mata sayu si Bapak berkaca-kaca, kemudian dalam hatinya ia bergumam lagi,  “Ternyata tidak enak ya jadi orang susah itu, kepengen sedekah 1000 saja mesti dorong motor.” Ketika ia mendorong motor sekitar beberapa langkah,  Eh ternyata ada mobil kijang yang berhenti di depannya.
Si Bapak, awalnya tidak menghiraukannya. Akan tetapi, setelah berhenti ternyata mobil itu mundur. “Motornya kok di dorong Mas, Emangnya kenapa?” Wah, ternyata yang mengemudi mobil kiajang tersebut merupakan teman lama si Bapak. Kemudian si Bapak menjawab sambil masih memegang vespanya, “Bensinya abis nih,”
“Oh gitu, ya sudah. Gimana kalo vespanya di pinggirkan dulu saja, lantas ikut aku, kita beli bensinnya dulu. Gimana?”
Setelah sampai di tempat Bensin (pom bensin maksudnya), lantas temannya tadi membeli air minum botol. Setelah air minumnya habis, lantas disilah ia bensin 1 Liter. Subhanalloh, Uang sedekahnya yang tadi hanya cukup buat ½ Liter, kini sudah kembali 2 x lipat. Setelah itu, mereka berdua naik ke mobil dan terjadilah perbincangan hangat. “Kamu beruntung ya..!” Teman si Bapak memulai pembicaraan.
“Untung gimana maksudnya?” “Masih ingat kan? Kita menikah pada tahun yang sama, Tapi ternyata, sampai sekarang saya belum dikaruniai ANAK Kalo sampean sudah punya anak tiga. Si Bapak menjawab, “Justru saya kira Situ malah yang lebih beruntung dari saya”. “Situkan punya kijang, kalo saya cuman punya Vespa itupun udah tua”. “Emangnya kamu mau anaknya di tukar sama mobil kijang?”
Di perjalanan menuju motor vespa si Bapak, Mereka berdua banyak ngobrol bercerita tentang pengalaman serta kesusahan-kesusahan yang mereka alami. Singkat cerita, ternyata teman lama si Bapak itu merasa simpati kepada Bapak yang punya pesta tadi. Ketika tiba di tempat si Bapak naro motor Vespanya tadi… “Mas, aku tidak ikut turun ya,”
Ketika si Bapak turun, sang pemilik kijang melihat kantornya dan mengeluarkan sebuah amplop berisi uang. “Oh iya Mas, Saya mau nitip ya. Tolong bilangin ke Istri kamu, doakan kami agar segera punya anak seperti kalian ya..!.” “Jangan dilihat di sini ya.., saya juga belum tahu isinya, itu bonus dari perusahaan”
Setelah sampai di rumah kedianmannya, Si bapak amat terkejut. Ternyata, amplop yang diberikan temannya itu berisi uang Rp. 1.000.000,- (Satu juta Rupian). Artinya Seribu kali lipat dari sedekahnya tadi yang hanya seribu Rupian.
berobat-dengan-sedekah

Hikmah dari Kisah Keajaiban Sedekah

Dari kisah ini, hendaknya kita dapat mengambil pelajaran ternyata “Keajaiban Sedekah” itu benar adanya. Tentu saja amat benar pula Firman Alloh Ta’ala yang berkenaan dengan sedekah yang dikeluarkan oleh seorang hamba di jalannya. Kisah ini hanya salah satu contoh tentang keajaiban sedekah diantara kisah-kisah yang masih banyak. Alloh membalas orang yang bersedekah berkali-kali lipat dari apa yang ia berikan baik di dunia maupun di akherat kelak dan balasa di akherat tentu akan jauh lebih besar lagi.
Demikian artikel tentang keajaiban sedekah ini, semoga dapat memberikan ispirasi untuk kita semua Untuk selalu semangat mengeluarkan harta sedekah yang kita miliki AAMIIN